Semua orang mencari ini selama hidupnya?

Bagaimana cara sholat Khusu’?
Kali ini saya akan membahas tentang Sholat Khusu’. Pembahasan ini muncul sebab banyaknya pertanyaan orang-orang tentang cara, artinya yang diinginkan adalah praktek dan bukan teori.
Sebelum saya ke materi inti, ada beberapa hal yang harus diketahui secara ilmu, yakni pengetahuan tentang sholat secara syariat secara khusus, kemudian kearah yang dimaksud yaitu khusu’.
Sebagaimana bahwa semestinya seorang muslim harus mengetahui secara benar tentang rukun Islam yang pertama secara keimanan, jika tidak dipahami, maka rusaklah rukun Islam selanjutnya, seperti sholat, zakat, puasa dan haji.

Pertanyaannya adalah: Apa hubungan Iman dengan Syahadat?, jawabnya adalah sebagai berikut:
  1. Beriman dahulu kemudian bersyahadat, dan bukan sebaliknya. Sebab jika salah mengurutkan maka akan fatal, sebab rukun Islam tidak bisa urutannya dibolak-balik, begitupula halnya rukun Iman.
  2. Rukun Iman yang pertama adalah Iman kepada Allah Subhanahuh wa ta’ala, percaya dan yakin seyakinnya bahwa Allah adalah pencipta Alam dan isinya. maksudnya?, selain Allah adalah Alam, apapun bentuk ciptaan itu disebut Alam. Akan dibahas secara mendalam dan rinci dalam bab Iman.
  3. Ketahuilah bagaimana cara menanamkan Iman didalam hati dengan cara banyak-banyak menyebut nama Allah di Hati sanubari yang paling dalam, dan dilisan banyak-banyak bersholawat.
  4. Ketahuilah bahwa Syahadat sehari semalam wajib lima kali melalui cara didalam sholat fardhu.
  5. Ketahuilah cara kerja praktek surat Al Ikhlash setelah memahami teorinya terlebih dahulu.
Sholat secara syariat adalah مفتتحة بالتكبير و مختتمة بالتسليم artinya dibuka dengan takbir dan diakhiri dengan salam, kemudian ada syarat didalam sholat selain rukun, syarat itu adalah أفعال و أقوال  artinya perbuatan dan ucapan, sebab sholat tidak akan sah jika ada ucapannya dilakukan didalam hati sedangkan mulut diam saja, begitupula halnya dengan perbuatan atau perilaku gerak sholat, ini disebut gerak zahir dari perilaku batin, maksudnya adalah, batin yang berkeinginan dan badan yang melakukannya.

Rukun sholat biasanya ada 13, wajib hukumnya mengetahui ketiga belas rukun ini agar secara syariat sah pekerjaan sholatnya secara zahir. Namun rukun tidak akan berlaku jika syarat tidak dikerjakan, contohnya seperti beragama Islam, masuk waktu sholat, berwudhu, tempat sholat suci, menghadap kiblat dan seterusnya.

Jika secara syariat sudah dipahami, maka selanjutnya kepada permasalahan khusu’ didalam sholat.
Perlu memahami surat Al Ikhlash Ayat satu (1) secara teori sebelum mempraktekkannya secara langsung didalam sholat untuk mendapatkan apa yan diinginkan oleh pelaku sholat khusu’. Ayat itu teksnya seperti ini:
قل هو الله أحد
Terjemahnya adalah: Katakanlah olehmu (Muhammad) Dia Allah itu Esa. Tinjauan ini dari sisi ilmu Shorof, diperdapati Fi’il Amr (Kata Perintah) kalimatnya adalah قُلْ  (Katakanlah), siapa yang harus mengatakannya? Jawabnya adalah “Engkau”, siapa engkau itu? Muhammad. Siapa yang memerintahkan untuk mengatakan? Allah. Apa yang Allah perintahkan kepada Muhammad untuk dikatakan? هو الله (Dia Allah). Siapa yang harus mengatakan هو الله itu? Muhammad, apanya Muhammad yang mengatakan itu? Mulut si Muhammad, apakah mulut si Muhammad itu Muhammad sebenar-benar Muhammad?, tentu tidak, namun walau ada yang mengatakan itu adalah sebagai perwakilan si Muhammad, dikatakan ruh, dikatakan ditiupkan, dan itu dari Allah dan bukan dari Muhammad, dan hanya dialah sebagai i’tibar yang dapat dipahami dari Wujud keesaan Allah yang diperdapati didalam diri manusia, apa itu? Nafas.
Jika dikelompokkan, maka ada tiga kelompok:
  1. قل
  2. هو الله
  3. احد
Yang mengatakankan هو الله itu adalah si احد yang ada didalam diri manusia yang bernama Nafas, bagi Allah itu Esa, sedangkan bagi makhluk itu satu, nafas manusia hanya satu sebagai perwujudan sifat wujud Allah dalam diri MakhlukNya. Yang dikatakan diri sebenar diri adalah Nafas, mereka mengatakannya نَفْسٌ (Jiwa).
Cara mempraktekkannya adalah:
  1. Tarik nafas, dirimu berkata هو (HU) dan bukan mulut yang mengatakan itu.
  2. Keluarkan nafas, sekaligus mengucapkan Takbirotul Ihram, Mulutmu berkata “Allahu Akbar” dan dirimu mengatakan الله (Allah)
  3. Begitulah terus menerus setiap nafas masuk dan keluar, dirimu mengatakan هو الله sedangkan mulutmu mengucapkan semua bacaan Sholat dari awal hingga akhir.
Apa yang engkau rasakan? Tentunya dirimu hanya mengucapkan هو الله terus menerus sebagai bentuk Ingat kepada Allah seperti yang dikatakan dalam surat Toha: 14. Dirimu, akalmu, hatimu dan ingatanmu tidak akan mampu berbuat apapun, semua tunduk kepada هو الله berbeda halnya jika engkau lalai, alias nafasmu tidak lagi menyebut itu,. Itulah khusu’ yang selama ini engkau cari. Dan amalkanlah diluar sholat pula, engkau yang tahu, aku hanya memberitahukan.

#Muhammad Syafi’i Tampubolon, S.Sos

Posting Komentar